04 January 2009

Chacha si Kucing

by Jehan

Sejak dua bulan yang lalu dia hadir dalam hidupku.. Tiap malam tanpa diundang dia muncul di teras rumah.. Dengan gayanya yang manja dia menemani menit-menit malam yang sepi.. Awalnya dia tidak menaruh kepercayaan kepadaku.. Begitu sombong dan angkuh, tak mau dirinya disentuh.. Buatku tidak masalah karena akupun tidak punya keinginan untuk lebih dekat dengannya.

Entah sejak kapan, kala matahari belum bersembunyipun dia menampakkan diri.. meski dengan sikap waspada akan bahaya yang muncul. Tanpa malu dia menuntut kebutuhannya untuk terpenuhi.. dan entah seperti tersihir.. aku hanya menuruti keinginannya. . dari sepotong daging menjadi sepiring nasi.. Betapa bahagianya dia ketika perutnya tidak menjadi kosong. Perlahan tapi pasti, hati antara kita terjalin.. Perasaan sayang ini muncul..

Meski dia mendapat sebuah atap, bahaya terus mengincar. Terjadi perebutan daerah kekuasaan.. Bido, the Mighty King tidak rela. Setiap saat dia muncul untuk menunjukkan siapa yang berhak memerintah. Pejantan tangguh ini terkenal dengan sebutan “bel maut”. Bukan tanpa alasan.. Sedikit saja kamu mendengar bunyi bel berdenting, artinya harus segera melarikan diri.. Perang terjadi tiap waktu. Siang maupun malam. Dan tak jarang kita terlibat dalam perang tersebut.. Bom air, bom sandal meluncur dengan keras, bahkan cara halus sudah dilakukan tapi semua sia-sia.. Luka perang tergores di seluruh tubuhnya..

Dengan caranya sendiri, dia menemukan jalan menuju kedamaiannya. . Sebuah tempat yang belum diakui Bido sebagai daerah kekuasaan.. Halaman tengah rumah.. Melompat pagar, melintas atap, melewati pagar2 pembatas, dia menemukan cara bercengkrama denganku tanpa perasaan was-was..

Sebuah nama

Dengan wajah cantiknya yang membuat orang memujinya.. bulunya yang halus berwarna putih dan kuning.. Sikapnya yang manja dan lucu.. Gayanya yang pongkah memilih-milih makanan.. Tiap orang memberi nama yang berbeda.. ‘Nyet-Nyet’ pilihanku karena aku sering gemes.. ‘Chacha’ pilihan adek karena paling pecinta makhluk seperti dia.
. ‘Menik’ pilihan eyang karena dia kecil sekali.. ‘Rese’ pilihan kakakku karena dia emang reseh!! Untuk kucing kampung aja suka pilih2 makanan.. Tidak mau nasi, tidak mau kepala ikan, mau dagingnya, tidak mau susu cream, minta susu ultra, berkali-kali kebingungan mencari makan buat dia.. Padahal empunya cuman makan seadanya..

Hmm.. bagaimana kehidupan dia selama ini? Apa sebelumnya ada yang memeliha
ra dia??

Saking banyak nama yang kita berikan, kita panggil dia “PUSS” ..

Rasa Ingin Tahu

Seperti anak kecil yang mendapat mainan baru, rasa ingin tahunya sangat besar.. Semua tempat dijelajahi dengan seksama.. Pernah dia naik ke lemari dan bermain2 di sekitarnya.. dari atas lemari, dengan kaki depannya dia membuka pintu lemari.. Seperti pemain akrobat dia berusaha meniti pintu dengan kaki2nya.. Gagal! Hampir jatuh! Tapi dia tidak menyerah, sungguh kagum melihat semangatnya. Akhirnya dia berhasil masuk ke dalam lemari yang berisi barang pecah belah yang tidak dipakai. Iseng, aku tutup pintunya.. Dia hanya melihatku dan “meoooong!”.. Satu menit, dua menit.. tidak ada tanggapan.. Penasaran aku buka pintunya.. Ternyata dia malah enak-enak duduk di atas piring!!

Pembosan


Cekatan, Tanggap, suka melompat, mampu berdiri dengan dua kaki.. Bermain dengannya tidak membuat bosan, Mainan pertama yang aku buat dari lidi dengan bulu ayam yang aku ikat di ujungnya.. Daun kering dengan ujung dan anatomi seperti kemucing.. Dia selalu mengejar dan bermain dengan riangnya.. Bersendau gurau dan tertawa bersama dia menjadi aktifitas tersendiri di rumah ini.. Tapi kita selalu dituntut kreatif bermain dengannya, karena dia sangat pembosan.. kita harus selalu mencari mainan baru untuk dia.. Pita, plastik, bunga plastik,bola kecilpun pernah aku belikan khusus untuk dia..

Menjalin Kepercayaan

Ketika mendapat kepercayaannya, dia mulai membiarkan tubuhnya tersentuh.. menjilat kakiku, mengeluskan badannya.. Suprise bgt!! Karena sebelumnya dia tidak mau disentuh..

Mengikutiku kemanapun aku pergi, selalu menyam
but di pagi hari.. Aku terkagum-kagum oleh kesetiaannya. . Ketika aku sibuk di depan komputer, dia akan berbaring di kursi sebelahku, ketika nonton teve, dia akan tidur di bawah kursiku, ketika aku memasak di dapur, dia akan duduk di pintu, ketika menjemur baju dia akan bermain di bawahnya, ketika masuk ke dalam kamar, dia akan menunggu di atas keset hingga kita muncul,ketika naik tanggapun dia akan mengikuti..

Mandi Pertama

Dari awal aku ada keinginan unt
uk memandikan dia, karena dia bau kucing banget!! Tapi, memandikan dia pertama kali tanpa direncanakan. . Ketika aku masuk ke dalam kamar mandi, dia dengan setia mengikuti sampai masuk ke kamar mandi. Iseng aku tutup pintunya, dan dia tidak sadar apa yang akan terjadi. Ketika aku menyalakan air dan dengan menggunakan selang, aku semprotkan air ke arahnya.. PANIK!! Dia berusaha melarikan diri lewar ventilasi di atas pintu. Dia memanjat pegangan pintu, berusaha melompat tapi gagal.. Dan aku terus menyiramkan air ke tubuhnya.. Ketika dia sadar tidak mampu melarikan diri, bersembunyi di belakang kakus.. Saat itu juga aku berhenti menyiramkan air. Kubuka pintu dan dia segera keluar..

Ngambek hehehe.. Ternyata kucing bisa ngambek juga.. Dia ga mau aku sentuh ato aku keringkan.. Akhirnya harus dirayu dengan makanan baru bisa baekan..

Kerincingan

Aku memasang kerincingan di lehernya berwarna pink.. Sooooo cuteeeee..

Dengan pita di belakang lehernya.. dia tampak cantik dan menawan.. Awalnya dia kebingungan dan berusaha menarik, tapi lama2 dia tampak menikmati dan bermain-main dengan kerincingan di lehernya.. Sayangnya tidak bertahan lama karena aktifitasnya. . Kegemarannya berburu.. Awalnya kecoak, cecak, jadi meningkat menangkap tikus.. Orang di rumah tidak ada yang keberatan karena kita bosan dengan tikus yang merajalela.. Dia selalu bermain-main dengan hasil tangkapannya. . Selalu terlihat sangat senang.. Karena itu ketika kerincingannya lepas setelah sekian kali, kita memutuskan untuk tidak memakaikannya lagi untuk mempermudah dia berburu tanpa terdeteksi si tikus.. Hanya saja aku akan menyesalinya di kemudian hari..

Tetangga

Kehadiran si puss lambat laun menjadi bag
ian dari keluarga.. Seperti menjaga seorang anak, kita menjadi protektif.. kualitas perawatan semakin meningkat.. dari ikan asin menjadi ikan pindang berubah menjadi friskies, tidur di luar rumah berubah menjadi di dalam rumah, mandi dengan sampo khusus kucing.. dan kita berhenti memanggil rese atau nyet2.. kita memanggil Chacha..

Chacha semakin cantik, bulunya halus dan lembut seperti sutra, tidak rontok lagi.. baunya wangi, tubuhnya mulai nampak montok.. Si Chacha berhenti makan bila kenyang meski makanannya masih banyak, selanjutnya dia akan meoong minta main.. kebiasaannya itu mengundang kehadiran kucing lain yang ingin ikut menikmati makanannya.. Karena rumah kita lumayan terbuka, akses kucing tetangga untuk masuk tidak terbendung. Salah satu yang sering muncul tanpa membuat chacha terancam adalah kucing jantan yang berbulu seperti chacha.. Tapi tampangnya keras, tajam, seperti berjenggot.. kita memanggilnya syeh Pudji.. karena mirip. Berkali-kali syeh pudji datang mencari makanan.. berkali-kali pula kita usir.. Dengan seenaknya dia ma
suk rumah dan mengeong tanpa diundang.. Kita merasa chacha masih muda, karena itu ada perasaan was-was kalo hamil, apalagi beberapa hari terakhir Syeh Pudji memanggil-manggil dengan ‘bahasa kucing’ mengajak kawin.. “Aaouuung Aaouuung Aaaouung”

Kepergianku

Karena ada hal yang harus aku urus, aku pergi keluar kota cukup lama, hampir seminggu.. Perawatan Chacha aku serahkan ke saudara-saudara lain.. Dari telepon, kakak mengeluhkan Chacha tidur terus tidak mau bermain.. Karena cemas dan kangen mendengar suara meongannya, aku tak sabar untuk segera pulang. Tapi apa yang aku temukan.. Chacha menghilang!! ! Katanya s
udah 2 hari ini tidak keliatan di rumah. Meski sedih, tapi aku sudah bertekad mencari Chacha keesokan harinya.. Alhamdulillah, sebelum aku mencari dia sudah kembali.. tapi tampak kotor badannya.. Cuaca terlalu mendung untuk memandikan. Kuberikan makan yang banyak.. tetapi Syeh Pudji terus menerus memanggil Chacha.. Kuusir sekali dan dia tetap kembali.. Kuputuskan untuk menutup pintu rumah. Sayangnya ketika aku lengah, Chacha keluar rumah dan dari sore tidak kembali.. Makanan yang aku siapkan tidak disentuh olehnya.. Tidak ambil pusing aku hanya berpikir besok pasti muncul lagi..

Berita itu

Malam itu aku bermimpi karena kesulitan makan, aku mencabut gigi geraham belakangku.. Ternyata setelah ompong, aku tampak jelek, seketika itu juga aku ke dokter gigi minta dipasangkan kembali.. Aku terbangun ketika pintu kamar digedor, aku dibangunkan dengan kabar, kucingmu sekarat di halaman depan.. Kontan aku terbangun dan berlari ke depan.. Hampir tidak aku percayai.. Chacha terbaring di atas rumput, dalam kondisi kejang.. Aku sentuh dia dengan lembut dan dia berusaha untuk meoong ke aku tapi apa daya, tidak ada suara yang keluar.. Saat itu juga airmataku menetes.. What should I do? Dia tampak menderita.. Chacha pasti makan makanan yang diberi racun tikus oleh seseorang.. Dalam kondisi panik dan sedih, badanku terasa lemas.. Mungkin aku memang seorang dokter, tapi aku tidak tahu bagaimana menangani kucing yang keracunan.. apakah harus diberi antidot, tapi apa jenis racunnya?? apa harus dikumbah lambung? Tapi bagaimana caranya?? Untung kakak sangat sigap, langsung berusaha menghubungi klinik dan dokter hewan yang ada.. Sementara usahaku memberi minum gagal.. Badannya terus menggigil, entah kejang atau kedinginan.. aku pindahkan dia ke keranjang yang hangat.. Alhamdulillah, meski tersesat kita berhasil menemukan klinik 24jam dengan fasilitas UGD.. Meski pagi hari, ada dokter hewan yang siaga.. Setelah diperiksa oleh dokternya.. Chacha ternyata hipotermi, langsung dihangatkan dengan sinar, mendapatkan infus RL dan antidot. Dokter bilang, dia keracunan dari tikus yang dimakan, racun menyerang susunan saraf, karena itu kesadarannya menurun, dia tidak akan mengenali orang-orang sekitarnya paling tidak selama seminggu.. Beruntung karena bila makan racunnya langsung, organ dalam akan membubur dan kondisinya tidak mungkin diselamatkan. . kami lega, karena Chacha masih bisa selamat.. Akhirnya kami pulang karena klinik tidak bisa merawat inap Chacha bila belum divaksinasi. . Dalam perjalanan pulang, Chacha tampak membaik, dia bisa menegakkan kepalanya, bisa bersuara meski hanya sekali dan lemah.. Harapan kami tumbuh.. Setelah itu kami berusaha berikan susu dan pocari per oral melalui pipet. obat yang diresepkan becombion. Sedikit demi sedikit kondisinya membaik..

Hari Minggu tanggal 21 Desember 2008 itu, kami sibuk.. Pemberian cairan per oral terakhir pk. 15.00, aku harus keluar rumah, begitu juga keluarga la
in sibuk dengan masing-masing kegiatannya. . pk.21.00 kondisinya memburuk.. Chacha jatuh dalam kondisi koma, frekuensi nafas meningkat, PCH positif, dia tidak mau minum sama sekali.. Kita mulai panik.. Chacha dehidrasi!! Kita harus menginfus Chacha!! But How?? Mencoba meniru dokter hewan tadi pagi, aku menginfus Chacha dengan RL melalui sub cutan 20cc..

Mencoba mencari info dari teman seorang dokter hewan.. Kucing yang kena racun udah ga bisa diapa2kan, semua tergantung kucingnya, kalo dia kuat selamat, kalo tidak dia gone..
Sedih sekali mendengarnya. . Terbesit untuk melakukan euthanasia, agar tidak menderita, tapi hati nurani berontak.. Dia berhak untuk memperjuangkan hidupnya.. Akhirnya diberi saran untuk terus berusaha memberi cairan baik per oral maupun infus.. Di kucing ga ada kumbah lambung dan ga mungkin terjadi aspirasi, oleh karena itu meski kesadarannya menurun kita bisa memberi minum per oral.. Dan itu yang kita usahakan.. 10cc cairan per oral dan 60cc infus RL..

Tapi kita udah pasrah..

Keesokan pagi.. Chacha sudah meninggal dengan kondisi muntah darah.. Mungkin Chacha bukan makan tikus, tetapi makan racun itu..

Aku rindu suaranya.. aku rindu manjanya, aku rindu kelembutannya. . Setiap sudut rumah ini menyimpan kenangan Chacha.. Karena itu aku benci punya peliharaan karena
selalu menyimpan kesedihan bila ditinggal..

To All : Hati-hati kalau memakai racun, mereka juga punya nyawa..

In Memory..
Puss Item (R.I.P 1995) meninggal karena tertabrak mobil trus kecemplung got malem-malem
Monchi si kelinci (R.I.P 1999) meninggal karena sakit
Cimon si kelinci (R.I.P 1999) meninggal karena dehidrasi dan kejang akibat pemberian suplemen mineral berlebihan
Yacob si burung kakaktua (R.I.P 2004) meninggal karena ketuaan
Chacha si kucing (R.I.P 22 Desember 2008) meninggal karena Racun tikus

1 comment:

  1. Wah. Harus berhadapan dengan jagoan saya. Dimbrut Corleone & The Great White Cat Wkwkwkwkwk..

    Btw, Warning, akhir2 ini ditemukan penyakit yang lagi happening di kucing jantan. Batu ginjal. Cat loves fresh water, but you should pay attention to their diet. Airnya kalo bisa yang mateng. Peace!

    By Okeed_99

    ReplyDelete